Pantang Pulang Sebelum Padam
Pantang Pulang Sebelum Padam
Pantang Pulang Sebelum Padam
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Kami Adalah Penantang API, Dan Berharap Semoga Samarinda Tentram, Aman, Damai
 
HomeLatest imagesSearchRegisterLog in

 

 Sektor Inilah yang Sumbang Hotspot di Kaltim

Go down 
AuthorMessage
Admin
Admin



Posts : 4
Join date : 2015-09-13

Sektor Inilah yang Sumbang Hotspot di Kaltim Empty
PostSubject: Sektor Inilah yang Sumbang Hotspot di Kaltim   Sektor Inilah yang Sumbang Hotspot di Kaltim EmptySun Sep 13, 2015 10:39 am

SAMARINDA - Pertambangan, perkebunan, dan
kehutanan jadi tiga sektor industri penyumbang asap di
Kaltim. Indikasi ini dibeber Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, kemarin. BPBD
menemukan titik panas (hotspot) di sejumlah lahan
perusahaan-perusahaan tiga sektor tersebut di
beberapa kabupaten di provinsi ini.

Temuan hotspot itu berdasarkan data dari Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),
Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (Pongi), dan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Data kami himpun dari berbagai satelit, khususnya
Terra Aqua Modis dan NOAA,” ucap Kepala BPBD
Kaltim Wahyu Widhi Heranata kepada Kaltim Post ,
kemarin (11/9).

Kondisi ini, kata dia, menunjukkan kalau serangan
kabut asap semakin mengkhawatirkan di Benua Etam.
Makanya langkah pencegahan dan penanganan harus
gencar dengan melibatkan sejumlah instansi. Di
antaranya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA), Dinas Kehutanan (Dishut), Dinas
Pertambangan dan Energi (Distamben) hingga Badan
Intelijen Negara (BIN). Instansi-instansi inilah, kata dia,
yang akan menindaklanjuti temuan titik-titik hotspot di
tiga sektor tersebut. Wahyu Widhi mengatakan, pihak-
pihak inilah yang bakal melakukan investigasi untuk
mengetahui penyebab pasti kebakaran lahan yang
terjadi di Kaltim.

Dia menyebut, dari data satelit, di Berau terdapat tiga
hotspot di lahan perusahaan hutan tanam. Yakni di
Kecamatan Segah sebanyak satu titik, Sambaliung tiga
titik, dan Tabalar sebanyak empat titik. Hotspot di
sektor pertambangan di Berau ada tiga titik. Yakni, di
Kecamatan Teluk Bayur. Titik panas juga ditemukan di
lahan perusahaan di Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai
Barat (Kubar), dan Paser. (lihat grafis). BPBD
menginisialkan identitas perusahaan karena data yang
mereka pegang masih berupa indikasi. Belum ada
investigasi lebih dalam.

“Data tersebut masih dugaan sementara, kami meminta
semua pihak lintas sektor yang menangani bidang
tersebut untuk melakukan investigasi langsung ke
lapangan untuk memastikan ada tidaknya hotspot dan
penyebab kebakaran,” tambah dia. Wahyu Widhi
optimistis, Kaltim dapat melakukan tindakan tegas
kepada oknum yang sengaja melakukan pembakaran
lahan ketika musim kemarau yang menyebabkan kabut
asap. Bahkan, di tiap kabupaten/kota sudah mulai
disarankan untuk membuka posko siaga bencana kabut
asap.

Di sisi lain, dia menambahkan, meski tak lagi menjadi
koordinator utama dalam penanganan musibah di
hutan dan lahan sejak 31 Maret 2015, tak menjadi
kendala bagi BPBD. Penerapan UU 23/2014 tentang
Pemerintah Daerah menyebutkan tugas tersebut sudah
diambil alih oleh Dishut dan Badan Lingkungan Hidup
(BLH). Meski begitu, BPBD tetap membantu
penanganan bencana kebakaran bersama instansi lain,
seperti TNI dan Polri yang tersebar di seluruh wilayah.
“Berdasarkan laporan yang saya terima dari BKSDA,
BMKG, dan Pongi sampai saat ini status kabut asap
masih waspada dalam artian Kaltim siaga bencana
kabut asap. Tapi hal ini bakal benar-benar valid
setelah kami melakukan investigasi secara menyeluruh
dalam waktu sekitar satu minggu. Sedangkan, status
darurat kabut asap di Kaltim baru kami tetapkan
apabila sudah ada laporan darurat lebih dari satu
kabupaten/kota,” tukas dia.

Sementara itu, berdasarkan laporan BMKG Samarinda,
kondisi kabut asap di Kota Tepian masih dalam status
waspada. Status tersebut berdasarkan pemantauan
dengan menggunakan alat PM 10 yang diletakkan di
sekitar Bandara Temindung. Konsentrasi kabut asap
rata-rata mencapai puncak pada pukul 09.00-11.00
Wita. Ketebalan kabut asap mulai dari 180-200
mikrogram per meter kubik. Dengan jarak pandang
siang berada pada kisaran 3.000-6.000 meter.
“(Di Samarinda) Kondisi terparah terjadi pada pukul
07.00 Wita dengan jarak pandang horizontal berada
pada kisaran 400 meter,” jelas Kepala BMKG
Samarinda Sutrisno dalam rapat koordinasi, kemarin.
Sutrisno menjelaskan, kriteria status kabut asap
berdasarkan ketebalan. Jika berada di atas 150
mikrogram per meter kubik maka status waspada. 250
mikrogram per meter kubik ke atas status tidak sehat,
500 mikrogram per meter kubik sangat tidak sehat,
dan 800 mikrogram per meter kubik diganjar status
bahaya.

“Kondisi di Kaltim bakal semakin parah khususnya di
wilayah tengah dan utara karena arah pergerakan angin
dari tenggara berbelok ke utara sampai timur laut.
Sehingga kabut asap dari Kalteng dan Kalsel bakal
menambah dampak kabut asap di Kaltim. Sudah pasti
semua perhubungan udara ikut terganggu,” tuturnya.

Sumber KALTIMPOST
Back to top Go down
https://pmkpelabuhan.board-directory.net
 
Sektor Inilah yang Sumbang Hotspot di Kaltim
Back to top 
Page 1 of 1

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Pantang Pulang Sebelum Padam :: Lounge :: Informasi dan berita-
Jump to: